Sebuah persahabatan yang dijalin oleh Marsha,Yuda,Mona,Fajar,Silvi dan Eko.Mereka saling mengerti dan berbagi satu sama lain.Saat senang maupun susah.Bagi mereka tidak ada perbedaan yang membuat mereka berjauhan,semuanya sama.Walaupun kehidupan ekonomi mereka berbeda-beda.
Marsha adalah seorang gadis yang cantik,anggun,pintar dan sederhana.Dia hidup dengan kondisi yang serba berkecukupan.Marsha tinggal dengan bibi nya.Orang tua Marsha sudah meninggal sejak umur Marsha 6 tahun.Walaupun demikian dia tidak menyerah dan selalau berusaha untuk melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain.Hidup dengan kondisi yang serba mewah dan kaya.Salah satunya Yuda.Dia adalah pemuda yang tampan,kaya dan banyak wanita-wanita di sekolahnya yang tergila-gila padanya.
Suatu pagi Yuda berteriak memanggil Marsha.
“Marsha……Marsha…..” teriak Yuda dari kejauhan yang pada saat itu Marsha sudah sampai didepan gerbang sekolah.
“Eh….kamu yud…” kata Marsha sambil berjalan pelan bersama Yuda menuju kelasnya.Mereka sekolah di SMA N 2,salah satu SMA favorit yang ada di Jakarta dan duduk dikelas XI.
“Iya,dari tadi aku teriak-teriak panggil kamu,tapi kamu jalan terus dan buru-buru kayak dikejar orang gila saja. “Yuda melontarkan gurauan kepada Marsha sambil tertawa.
Sesampainya dikelas ternyata sahabat-sahabat nya yang lain sudah datang,kecuali Silvi yang tidak hadir karna sakit Hepatitis dan dirawat dirumah sakit.Sahabat-sahabat nya itu sedang membicarakan tentang Silvi.
Marsha dan Yuda pun masuk kelas dan melihat sahabat-sahabat nya itu sedang bicara serius.
“Hai… kalian ngomongin apa sih? Serius amat?” Marsha berkata sambil meletakkan tas nya ditempat duduknya yang tidak jauh dari Mona.Tepatnya no 2 dari depan sebelah kanan kelas,lalu marsha berjalan menuju tempat duduk Mona.
“Kami sedang bicarakan tentang Silvi,kan dia lagi sakit Hepatitis dan dirawat dirumah sakit,Emangnya kalian nggak tau ya?” Kata Eko yang mengarahkan pandangannya ke Marsha dan Yuda.
“Benar sha,yud..Silvi tadi malam dirwat di RSM.Mamanya yang telpon aku”. Mona memotong pembicaraan Eko.Marsha kelihatan sedih karena kasihan dengan sahabatnya itu.Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita jenguk dia? “Ide bagus tu kata yuda yang memecahkan keheningan waktu itu “.
“Oke kita beritahu dulu sama Bu susi dan teman-teman yang lainnya”.Bu Susi adalah wali kelas mereka.
Bel pun berbunyi dan mereka bergegas kembali ketempat duduk masing-masing.
“Pagi semuanya kata Bu susi mengucapkan salam kepada muridnya lalu duduk.
“Pagi bu”. Balas murid
Marsha tiba-tiba mengangkat tangan “maaf bu,Silvi tidak bisa hadir karena sakit dan dia dirawat.Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita sama-sama menjenguk dia bu?
“Oke ibu setuju.Sakit apa dia sha?
Hepatitis bu jawab Marsha.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB waktunya mereka pulang.Mereka semua sepakat yang hanya pergi menjenguk Silvi adalah Marsha,Mona,Yuda,Eko,Fajar.
Mereka berkumpul diruang kelas mereka.Tiba-tiba Bu Susi datang.
Bagaimana apa kalian sudah siap? Sudah bu!! Jawab Fajar dan Eko dengan semangat.
“Tapi Ibu mau mampir dulu ke Swalayan beli buah,kalian duluan saja dan tunggu Ibu di depan RSM. Oke bu!!! Jawab mereka serempak.
Sampai di RSM merekapun bertemu dengan Silvi.Waktu itu Silvi bersama mamanya.
“Assalamualaikum” Marsha membuka pintu kamar tempat Silvi dirawat,disusul oleh Bu Susi dan yang lain.
“Walaikumsalam” jawab mama Silvi yang lagi memberi Silvi makan bubur.
Marsha dan Mona berlarian ketempat tidur Silvi lalu mereka berpelukan.Yuda,Eko dan Fajar berdiri di dekat kaki Silvi.
Mereka semua kelihatan sedih sekali melihat Silvi yang terbaring lemah dengan Infus yang ditusukkan ketangan kanan Silvi.Mereka asyik bersenda gurau menghibur Silvi.Sementara itu Bu Susi dan mama Silvi duduk dikursi sebelah tempat tidur Silvi dan berbincang-bincang mengenai keadaan Silvi.
Silvi yang badan nya masih lemas berkata dengan pelan kepada sahabat nya.”aku kangen main sama kalian lagi,aku kangen sekolah.”
“Kita semua juga kangen sama kamu vi.Cepat sembuh ya.Kita selalu do’akan kamu supaya cepat sembuh dan bisa berkumpul sama kita lagi”. Mona dengan sedih dan sedikit mengeluarkan air mata memandang kearah Silvi.
“Kelas sepi kalau nggak ada kamu vi” sahut fajar untuk menghibur Silvi.
“Ha…ha…ha… yang benar jar?? Silvi yang sudah mulai tersenyum dan ketawa kecil mendengarkan kata-kata Fajar.
Benar vi,makanya cepat sembuh dong biar dikelas tu ramai lagi karena suara kamu.”Kata Eko”.
Silvi anaknya selalu ceria,centil,cerewet membuat suasana selalu ramai dan dia juga sering membuat teman-teman nya jengkel karena ulah nya.
Sudah satu jam bersama menghibur Silvi,Bu Susi berdiri menuju ke tempat tidur Silvi.Bagaimana keadaan kamu nak? Kata Bu Susi yang juga kelihatan sedih.
“Masih lemas bu”. Jawab Silvi yang kembali dengan suara bernada pelan.
Cepat sembuh ya nak.Kami selalu do’akan kamu.
“Terima kasih ya bu”.
Mona dan Marsha kembali memeluk Silvi dan Marsha berkata “Cepat sembuh ya vi”.
“Iya terima kasih ya teman-teman dan juga Bu Susi sudah jenguk Silvi”
Seminggu kemudian Silvi sudah mulai masuk sekolah.Sahabat-sahabat nya sudah datang dan sudah duduk dikelas.Silvi sengaja tidak memberitahukan kalau dia sudah sembuh kepada sahabat-sahabatnya karena mau mengasih kejutan.
Tiba-tiba Silvi muncul didepan pintu kelas sambil melambaikan tangan nya ke arah sahabat-sahabat nya itu.
“Hai semua”.Silvi senyum sumbringah melihat sahabat nya.Berbeda dengan kondisinya seminggu yang lalu yang dirawat dalam keadaan lemah.
Silvi? Sahabat-sahabat nya serempak seketika kaget melihat Silvi yang tiba-tiba muncul didepan pintu.Silvi pun berlari-lari kecil sambil teriak “aku kangen kalian semua” kea rah sahabat-sahabat nya.
“Alhamdulillah …kami senang sicentil kembali lagi ke sekolah.Ha..ha..ha… Yuda tertawa.Suasana pada saat itu membuat mereka senang karena mereka bisa berkumpul bersama lagi.